Sabtu, 31 Agustus 2013

JO GISEKIN - Penyair





PENYAIR

Tidak ada lagi perbedaan ketika aku
menuliskan ini;
penyair jarang menemukan kata itu.
Matanya menghilang di belakang cermin
dari kaca di belakang suara yang menderu
yang tak seorangpun bisa mendengar lagi.

Dia membagi dirinya dalam bagian waktu
dan mencari ke sesuatu untuk tempat
yang terbaik: burung camar di atas karang
Gibraltar tidak lebih kesepian dari padanya.

Di pikiranya bunga berkembang dan kalimat
memangkas seperti kobaran api. Menyala
tiada akhir. Tubuhnya menari dan memberi kepedihan
ke yang lain dengan sajak yang diuraikan:

penyair adalah satu-satunya.
Satu-satunya pencinta yang putus asa
mencari sajak yang belum ditulis.



Terjemahan: Siti Wahyuningsih & Albert Hagenaars
29-08-2013







DE DICHTER

Het haalt niets meer uit wanneer ik
dit nog schrijf:
de dichter vindt zelden het woord.
Zijn oog verdwijnt achter spiegels van
glas achter langgerekt geluid dat niemand
nog hoort.

Hij verdeelt zichzelf in stukken van
tijd en zoekt naar het iets voor de beste
plaats: een meeuw op Gibraltar is niet
eenzamer dan hij.

In zijn hoofd groeien bloemen en kervende
zinnen als een uitslaande brand. Er komt geen
eind aan het licht. Het pijnigende, dansende
lijf staat met verzen beschreven:

de dichter is de enige.
De enige minnaar vertwijfeld op zoek
naar het niet geschreven vers.



Het eiland van elkaar
Penerbit P, kota Leuven, 2006

Photo penyair: © Pieter Jan Simons



www.alberthagenaars.nl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar