Senin, 30 Desember 2019

PETER VAN DE GRAAF - Gerak gelombang




GERAK GELOMBANG

Melalui sungai kami mencari batu yang licin dan pipih.
“Dan yang ini, ayah?” Kamu menimbang dan mengira-ngira,
membaca air dengan satu mata yang hampir tertutup.
“Ini bisa, jagoanku”, kamu sembari mengangguk. “Ini bisa.”
Kamu lempar batu itu dan dia akan terpantul enam atau tujuh kali
di permukaan air sebelum dia tenggelam terkubur dalam sungai.
Kemarin, ketika kami mengucapkan perpisahan,
aku menimbang dan mengira-ngira kamu, tanpa sepengetahuanmu.
Kamu pergi, aku melihat bagaimana kamu meninggalkan jalan
setapak dari gelombang yang tak terhitung. Aku lama melihatmu
dengan satu mata yang hampir tertutup.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
30-12-2019








KRINGEN

Langs de beek zoeken we gladde, platte stenen.
“En deze, papa?” Je weegt en wikt. Leest het water
met één oog een beetje dicht. “Dit wordt ’m, jongen”,
knik je me toe. “Dit wordt ’m”. In een zijdelingse
scheervlucht laat je de steen wel zes of zeven keer op
het water ketsen voordat hij zich een zeemansgraf
delft in de beek.
Gisteren, bij het afscheid, woog en wikte ik je
-onmerkbaar. Toen je wegliep, zag ik hoe je een pad
van ontelbare kringen achterliet. Ik keek je lang na
met één oog een beetje dicht.



Daarzegger
Penerbit: ONZ Vormtaal, kota Bergen op Zoom, 2019
Photo penyair: © Albert Hagenaars
Photo sampul buku: Ria van de Graaf
Desain sampul buku: Ria van de Graaf





Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl



Tidak ada komentar:

Posting Komentar