Puisi Belanda di Bahasa Indonesia (255) - Dutch poetry in Indonesian language (255 poems) - Nederlandse poëzie in het Indonesisch
Minggu, 26 Oktober 2014
PATRICK CONRAD - Requiem 1
REQUIEM
I
Karena orang lain sekarang hidup jauh, dan samar samar
menurutku, penuangan dalam cetakan reproduksi dari beberapa insan.
Dan hanya segelintir orang tahu apa yang kita proklamirkan:
orang tuli yang bisa mendengar seperti penyair kematian,
mereka mengenakan topeng yang berabad abad telah dingin.
Musim panas lembut di taman. Lihat, awan tidak bisa
menunggu lagi di atas kota ini di mana kita menghela nafas
dan dahulu mencari dengan tanpa hasil berbagi teman dan wanita.
Saya diam tentang kebisuan yang memaksakan saya
menerima kekejangan akhir dan menyusut sebab kesedihan.
Seolah-olah hari ini saya mengakhiri perjalanan
yang kedua antara perumahan, pepohonan, batu nisan
yang berkilau tak bernama, dan perjalananku berhenti.
Seolah-olah insan lainnya baru sekarang mendekat dan malam
yang menakjubkan menjadi lebih takjub dan mendalam.
Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
26-10-2014
REQUIEM
I
Want vaag in de verte leven nu voor mij
de anderen, gegoten in de vorm van velen.
En wat wij verkondigen weten slechts weinigen:
de doven die als dichters de dood aanhoorden,
de kalme dragers der eeuwig koude maskers.
Zachte zomer in het park. En kijk hoe geen wolk meer wacht
boven deze stad waarin wij zuchten, en zoekend en falend
vrienden en vrouwen deelden.
Verzwijgend wat het zwijgen mij oplegt aanvaard ik
die laatste kramp en krimp van verdriet.
Alsof ik vandaag de tweede tedere bocht beëindig
tussen gevelrijen, rijen bomen, rijen glimmende stenen
met namen van niemand erop, en stilsta.
Alsof de anderen nu pas naderen en de nacht,
hoe adembenemend ook, nog mooier en dieper lijkt.
Continental Hotel
Penerbit: De Arbeiderspers, Amsterdam, 1975
Photo penyair: © Bert Bevers
Photo sampul buku berdesarkan atas kolase Karel Fontijne
www.alberthagenaars.nl
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar