Puisi Belanda di Bahasa Indonesia (255) - Dutch poetry in Indonesian language (255 poems) - Nederlandse poëzie in het Indonesisch
Minggu, 27 Oktober 2013
ERICK KILA - Mereka memutuskan
*
mereka memutuskan
tinggal lama di jalanan
dari marmer
mereka melihat nama-nama
Mithridates
Theodosius
untuk mereka nama-nama
itu cukup
mereka memutuskan
bahwa matahari adalah sebuah roda
yang bisa digoreskan di atas batu
dan setelah membaca mereka
akan jatuh di
dalam lamunan
Terjemahan: Siti Wahyuningsih & Albert Hagenaars
27-10-2013
*
ze besluiten
lang te blijven in de marmeren
straten
ze zien namen
Mithridates
Theodosius
ze hebben aan namen
genoeg
ze besluiten
dat de zon een wiel is
krasbaar in steen
dat ze na het lezen
zullen tuimelen in
een gedachte
Waarschijn
Penerbit Kleinood & Grootzeer, kota Bergen op Zoom, 2013
Photo penyair: © J. Dada
Desain sampul buku: Gerrit Westerveld
www.alberthagenaars.nl
Minggu, 20 Oktober 2013
HANS VAN DE WAARSENBURG - Belanda
BELANDA
Rumah adalah tempat menuju pulang
Untuk menemukan diriku sendiri. Di sini
Malam menjadi giduh di semua
Serat dalam tubuh saya.
Kepalaku seperti istanaberkeringat
Meludahkan huruf huruf yang aku
Tidak bisa eja. Klewang
Membelah aksara. Kepala
Adalah kata yang terbagi.
Terjemahan: Siti Wahyuningsih & Albert Hagenaars
20-10-2013
BELANDA
Huiswaarts wil ik gaan om
Te wezen wie ik ben. Hier
Rumoert de nacht in alle
Vezels van het lijf. Mijn
Hoofd is een zweetpaleis
Dat letters spuugt die ik
Niet kan spellen. Klewang
Klieft het alfabet. Hoofd
Is het gespleten woord.
BELANDA
Home is where I want to go
To be myself again. Here
The roar of the night fills every
Sinew of my body. My
Head is a sweaty palace
Spitting letters that I cannot
Spell. A kleywang cleaves
The alphabet. My head
Is the word that is cleft.
Terjemahan: Peter Boreas
Java
Penerbit In de Bonnefant, kota Banholt, 2012
Photo penyair: © Gerard van Hal
www.alberthagenaars.nl
Minggu, 13 Oktober 2013
HANS TENTIJE - Kepekaan
KEPEKAAN
Keberangkatanku menjadi ganda dan mengecil
di pupil-pupilnya, bekas gigitan tinggal di bibirnya
selama itu
seperti perlahan akan menghilang meregang elastis
celana dalam yang saya tarik dan liriskan di perutnya,
sama dengan bekas merah yang menjadi kurang dan
berkurang-
goresan di emulsi
masih bisa di rasakan setelah
apa yang dalam kepekaannya di kembangkan tapi
terlalu dini dalam terang, menjadi hitam seperti kematian
Terjemahan: Siti Wahyuningsih & Albert Hagenaars
13-10-2013
GEVOELIGHEID
In haar pupillen verdubbelt zich verkleind
m'n verdwijnen, in haar lippen blijven de beten achter
zolang 't duurt
zoals langzamerhand de rek uit 't elastiek
zal raken dat ik op haar buik liet terugspringen
worden ook de striemen minder en
minder -
krassen in de emulsie
nog zo tastbaar aanwezig nadat
wat aan gevoeligheid werd ontwikkeld te vroeg
is belicht, doodzwart is geworden
Nachtwit
Penerbit De Harmonie, Amsterdam, 1982
Photo penyair: © Marion Krämer
Photo gambaran: Eugène Atget
www.alberthagenaars.nl
Minggu, 06 Oktober 2013
ERIK LINDNER - Ada darah dalam bibirmu
*
Ada darah dalam bibirmu
namun demikian angin bersiul
dan bergetar kereta bawah tanah
di kolong meja sangat kencang
sehingga kepalamu jatuh
dan juga kata lembut
meledak di telingamu
rambutmu tersebar di mana-mana
di atas karpet
namun matamu tetap terbuka
dan mengukur dalam cahaya lampu
debu yang bergetar di udara
dan kain yang terjatuh di atas dirimu
terlalu kecil untuk meja
terlalu halus untuk angin.
Terjemahan: Siti Wahyuningsih & Albert Hagenaars
06-10-2013
*
Er zit bloed in je lippen
en toch fluit de wind
toch roffelt de metro
onder de tafel zo
dat je hoofd omvalt
en ook een zacht woord
explodeert in je oor
je haren liggen verspreid
over het kleed
toch opent je oog
en meet in het lamplicht
het stof dat trilt in de lucht
en de stof die op je daalt
te klein voor de tafel
te fijn voor de wind.
Tafel
Penerbit De Bezige Bij, Amsterdam, 2004
Photo penyair: © gezett.de
Gambaran: Bert de Beul
www.alberthagenaars.nl
Langganan:
Postingan (Atom)