Puisi Belanda di Bahasa Indonesia (265) - Dutch poetry in Indonesian language (265 poems) - Nederlandse poëzie in het Indonesisch
Jumat, 30 Mei 2025
PAUL RIGOLLE - Bypass
BYPASS
Seseorang berkata kau sekarang
adalah seorang prajurit. Sembuh sehat,
dengan bekas luka seperti ekuator
yang terbalik tegak di dada.
Kau memeriksa apakah semuanya masih ada.
Tata surya dalam kepala. Seribu jalan, Mille Miglia.
Pertanyan-pertanyan yang luar biasa.
Apakah juga pohon-pohon tahu apa yang mereka inginkan?
Apakah juga burung-burung bodoh bisa terbang?
Dan bagaimana jadinya jika Bumi memiliki cincin?
Betapa sungguh-sungguh kau berharap
agar esok matamu kembali berbinar.
Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
29-05-2025
BYPASS
Iemand zegt dat je nu een krijger bent.
Geheeld en wel, met een litteken
als een omgekeerde rechtopstaande
evenaar over de borst.
Je checkt of alles er nog is. De zonnestelsels
in het hoofd. Duizend wegen, Mille Miglia.
De wonderlijke vragen.
Of ook bomen weten wat ze willen?
Of ook domme vogels kunnen vliegen?
En hoe zou het zijn als de Aarde ringen had?
Hoe vurig hoop je dat morgen al
de glans terugkomt in jouw ogen.
Het omber en het oker
Penerbit: Uitgeverij P, Leuven, 2025
Photo penyair: © Bert Bevers
Photo sampul buku: nama 'Sublimis', Pol Delameillieure
Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2
www.alberthagenaars.nl
Selasa, 20 Mei 2025
JOB DEGENAAR - Dewi kesinian, yang terkenal
DEWI KESENIAN, YANG TERKENAL
Dari terowongan muncul seorang wanita
dia berbicara bahasa yang aku tak
pahami tapi bisa kumengerti
dan kemanapun dia melangka
pohon-pohon berubah warna, burung-burung
berkicau, semua bermekaran ke arahnua
sampai dia berlalu, taman berubah
abu-abu, terowongan menghilang dalam kabut
dan semuanya tertutup atas nama mereka lagi
Dia datang saat kau tak memintanya
untuk membalas musim dingin dengan aroma manisnya
untuk memecah cahaya dalan ribuan warna
Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
20-05-2025
MUZE, DE FAMEUZE
Uit een tunnel kwam een vrouw
ze sprak een taal die ik niet
verstond, maar wel begreep
en waar ze liep, kleurden
de bomen, zongen vogels
bloeide alles naar haar toe
tot ze voorbij was, het park vergrijsde
de tunnel in een mist verdween en
de dingen weer besloten lagen in hun naam
Ze komt als je er niet om vraagt
om winters te wreken met haar zoete geuren
het licht te breken in duizend kleuren
Zomerschaduw
Penerbit: Uitgeverij P, Leuven, 2025
Photo penyair: Frans Hoek
Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2
www.alberthagenaars.nl
Rabu, 30 April 2025
PHILIP HOORNE - Fake news
FAKE NEWS
fake news sedang meningkat
fake selalu berhasil dan menjadi tren
dan booming lebih dari sebelumnya
lihat siapa yang kehilangan kendali
karena cerita kami untukmu olehmu
tentangmu dan bersamamu namamu
tak akan pernah terpuji lagi
dengan mulut terbuka kamu bunuh diri dengan gas
atau dengan berpakaian lengkap menenggelamkan
diri di air yang dalam, tapi itu sedikit drastis bukan?
dan juga pengakuan kesalahan
ketahuilah bahwa tak pernah ada yang hilang di internet
ucapkan selamat tinggal pada jiwamu
kamu telah kehilangannya selamanya
Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
27-04-2025
FAKE NEWS
fake is aan een opmars bezig
fake deed het altijd al goed
en is meer dan ooit trending en booming
kijk eens wie de controle aan het verliezen is
door ons verhaaltje voor jou door jou
over jou en met jou zal je naam
nimmer meer geprezen worden
je kan met open mond aan het gas
of met al je kleren aan in een diepe plas
maar da's wat drastisch niet?
een schuldbekentenis bovendien
weet dat niets op het net ooit verdwijnt
zeg maar dag tegen je ziel
je bent haar definitief kwijt
Mens is de naam
Penerbit: In de Knipscheer, Haarlem, 2024
Photo penyair: Philip Hoorne
Desain sampul buku: Anders Kilian
Gambar sampul buku: Unsplash
Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2
www.alberthagenaars.nl
Selasa, 11 Maret 2025
KAREL WASCH - Tiba-tiba
TIBA-TIBA
Tiba-tiba aku tak tahu
lagi bagaimana caraku menulis
kata-kata.
Bunyinya masih
utuh dan berakhir
bagaimana bunyi seharusnya diucapkan,
sebaiknya dinyanyikan
atau diterjemahkan kembali dengan lembut
oleh suara anak dan
tak terhalang oleh
makna, seekor ikan palsu.
Dan di atas ranjang kematianmu
kau perlahan menggerakkan bibirmu
dan suara itu telah
menghilang:
Apa
yang menggantikannya?
Kematian yang mengambang.
waktu itu di sertai tatapan mata
yang layu sebelum aku
menutupkan matamu dan
tak ada yang perlu dikatakan lagi,
akhirnya suasana disana
tenang dan damai
ataukah itu kematian
yang mengambang?
Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
10-03-2025
OPEENS
Opeens weet ik niet
meer hoe ik woorden
schrijf.
De klanken zijn nog
ongeschonden en monden
uit in hoe een klank moet
zijn, gesproken liefst
gezongen of zacht hertaald
door kinderstem en
niet gehinderd door
betekenis, een valse vis.
En op je sterfbed bewoog
je traag je lippen en
was de klank ook
al geweken:
Wat kwam er voor
in de plaats?
Een uitgebreide dood
toen vergezeld van
gebroken blik voor ik
je ogen sloot en
niets te zeggen nodig bleek,
het was daar eindelijk
stil en vredig
of was het uitgebreide
dood?
Tegelijkertijd
Penerbit: In de Knipscheer, Haarlem, 2024
Photo penyair: Jean Moulin
Gambar sampul buku: Margriet van Hees
Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2
www.alberthagenaars.nl
Kamis, 27 Februari 2025
FRANS BUDÉ - Persemayaman Jalan Tongeren, Maastricht
PERSEMAYAMAN JALAN TONGEREN, MAASTRICHT
Siapa lagi selain ayahku yang berjalan melewati
makamnya tanpa bayangan? Baru terbangun
ia memperhatikan burung-burung yang berkicau, mengikuti
penerbangan mereka hingga ke ujung pengelihatan. Tatapan
matanya itu, semua kesunyian lenyap, dia berjalan menuju
arah yang ingin ditujunya. Dan berhenti sejenak.
secara tak terduga menghadapi sejumlah pertanyaan,
menimbang-nimbang dekat pohon itu, yang seharusnya ada,
dan selalu memberinya jawaban. Bahwa dia sudah tak ada lagi
dia tak bisa mengerti. Dan dia berbicara kepadaku -kapan
dan bagaimana, dan apa gunanya membawanya lagi,
membiarkan serbuk gergaji itu begitu saja, dan terus
berjalan menuju ke kosongan yang tak dapat diterima.
Dan aku bersamanya, tak bersuara, dengan pergerakan
tangannya, aku tak tahu datang dan perginya kemana.
Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
20-02-2025
BEGRAAFPLAATS TONGERSEWEG, MAASTRICHT
Wie anders dan mijn vader loopt daar
zonder schaduw aan zijn graf voorbij? Pas ontwaakt
kijkt hij de kwinkelerende vogels na, volgt hun vlucht
tot aan de uiterste rand van het zien. Die blik
in zijn ogen, alle stilte uit hem vandaan, slaat hij
de richting in die hij wil gaan. En stopt heel even,
stuit onverwacht op een aantal vragen, wikt en weegt
bij die ene boom die daar zou moeten staan,
hem steevast een antwoord gaf. Dat hij er niet meer is,
kan hij niet bevatten. En hij spreekt mij aan – wanneer
en hoe, en welke zin hem weg te halen, het zaagsel
onverbiddelijk aan zichzelf over te laten, en verder
te lopen in een leegte die niet aanvaardbaar is.
En ik met hem mee, stemloos, hij vol gebaren,
al komend en gaand naar ik weet niet waar.
Te midden van alles
Penerbit: Meulenhoff, Amsterdam, 2024
Photo penyair: Riet Dolders
Desain sampul buku: Pinta Grafische Producties
Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2
www.alberthagenaars.nl
Rabu, 22 Januari 2025
SCOTT ROLLINS - Garis retakan di Asia Kecil
GARIS RETAKAN DI ASIA KECIL
Ayahnya adalah seorang yang berpegang teguh pada kalimat Allah, meskipun ia jarang berbicara. Garis-garis dalam di dahinya disebabkan oleh robeknya lempeng tektonik yang tak terlihat, tetapi sebagian besar di sebabkan oleh kerusuhan seismik setelah hari yang menentukan setengah generasi sebelumnya ketika dua anaknya sendiri terkubur di bawah reruntuhan kelas mereka. Apakah mereka mati karena kelalaian manusia atau hanya karena kekuatan alam? Apakah Allah melihatnya datang?
Hari ini ia menyerahkan putri bungsunya, di pernikahannya yang terletak di garis patahan yang sama di mana upacara pemakaman pernah di adakan secara masal, di udara terbuka di wilayah ini dimana dia benua bertemu dekat selat dua laut pedalaman.
Sehari sebelum upacara di rumah keluarga di perbukitan sekitar, terlihat jelas bahwa putra kakak perempuannya adalah seorang anak nakal, namun tegap saja berhasil membuat kakek tersenyum. Kerika dia naik ke pangkuannya dan menarik helaian panjang putihnya, Mata imam yang tersiksa itu berbinar-binar dengan kilatan ke gembiraan yang jenaka lucu. Terlihatka sesuatu dirinya sendiri di anak itu?
Pada resepsi paska pernikahan sang pengantin wanita menjelaskan bahwa ayahnya tak selalu begitu diam. Awalnya ia benar-benar tak bisa berkata apa-apa tentang bagaimana dan mengapa sekolah-sekolah itu runtuh seperti rumah kartu. Apa yang menjadi alasan mengapa begitu banyak anak-anak tak berdosa dipanggil kembali ke surga di usia muda? Sedikit demi sedikit imannya kembali lebih kuat dari pada sebelumnya. Dia mengatakan ia tak pernah basa-basi dan tetap menjadi pria yang pendiam, mempertimbangkannya dengan sangat hati-hati. Jika kita memandang lebih dekat, kita akan melihat kilauwan di matanya sambil mengikuti kejenakaan cucunya di lantai dansa.
Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
19-12-2024
BREUKLIJNEN IN KLEIN-AZIE
Haar vader is een man van het woord van Allah, alhoewel hij amper praat. De diepe rimpels in zijn voorhoofd werden veroorzaakt door het scheuren van onzichtbare tektonische platen, maar vooral door de seismische onrust na die noodlottige dag een halve generatie eerder toen twee van zijn eigen kinderen bedolven werden onder het puin van hun klaslokaal. Waren ze omgekomen door nalatigheid van de mens of simpelweg door de kracht van de natuur? Had Allah het al zien aankomen?
Vandaag geeft hij zijn jongste dochter weg, tijdens haar huwelijk precies op dezelfde breuklijn waar rouwdiensten indertijd massaal werden gehouden, in de buitenlucht in deze streek waar twee continenten elkaar ontmoeten in de nabijheid van de zeestraten van twee binnenlandse zeeën.
De dag voor de ceremonie in het ouderlijk huis in de omliggende heuvels, kan men duidelijk zien dat de zoon van haar oudere zuster een stoute jongen is, die toch op opa's gezicht een glimlach weet te toveren. Wanneer hij op zijn schoot klimt en aan de lange slierten van zijn witte baard trekt, lichten de gekwelde ogen van de iman op met een bliksemschicht van speelse vreugde. Ziet hij iets van zichzelf in het jonge ventje?
Tijdens de receptie na het huwelijk legt de bruid uit dat haar vader niet altijd zo zwijgzaam was. Eerst was hij letterlijk sprakeloos over het hoe en waarom de scholen als kaartenhuizen in elkaar waren gedonderd. Wat kon de reden zijn dat zoveel onschuldige kinderen zo jong naar de hemel waren teruggeroepen? Mondjesmaat kwam zijn geloof sterker dan ooit terug. Zij zegt dat hij nooit over koetjes en kalfjes kletst en nog steeds een man van weinig woorden is, die ze wikt en weegt met uiterste zorgvuldigheid. Als je goed kijkt zie je een glinstering in z’n ogen bij het volgen van zijn kleinzoons capriolen op de dansvloer.
Spiegelschriften
Penerbit: In de Knipscheer, Haarlem, 2024
Photo penyair: Arsip In de Knipscheer
Photo sampul buku: Scott Rollins
Desain sampul buku: Anders Kilian
Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2
www.alberthagenaars.nl
Rabu, 15 Januari 2025
LIEF VLEUGELS - Roti dan anggur
ROTI DAN ANGGUR
Agia Galini (pulau Kreta) 2006
Untuk adikku Gie
Terkadang sia-sia saya mencari hubungan
antara hal-hal, jalan-jalan yang saya lewati
jalan setapak yang kamu pilih.
Kita berusia tiga belas dan enam belas, kamu memikirkan
tentang roti dan saya tentang anggur, tetapi
apa yang ada, masih ada: kebersamaan yang aneh.
Terakhir kali bersama di teras Yunani
kamu berbicara tentang Siprus, saya tentang kesedihan.
Sesaat saya berpikir: adikku tak memahamiku.
Saya lupa apa yang kamu katakan, mencari hubungan
antara hal-hal dan berpikir: jika dia tahu pulau Siprus,
dia akan mengenalikku.
Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
12-01-2025
BROOD EN WIJN
Agia Galini (Kreta) 2006
Voor mijn broer Gie
Soms zoek ik vruchteloos naar het verband
der dingen, de wegen die ik kruiste
de paden die jij koos.
We waren dertien en zestien, jij dacht aan brood
en ik aan wijn, maar wat er was is gebleven
een vreemde vorm van samenzijn.
De laatste keer was op een Grieks terras
jij praatte over Cyprus en ik over verdriet.
Heel even dacht ik: mijn broer begrijpt me niet.
Ik ben vergeten wat je zei, zocht naar het verband
der dingen en dacht: als hij Cyprus kent,
herkent hij mij.
BREAD AND WINE
Agia Galini (Crete) 2006
For my brother Gie
Sometimes I fruitlessly search for the relation
between things, the roads that I have travelled
the paths you’ve made your choice.
We were just thirteen and sixteen, you thought of bread
and I of wine, but what there was has now become
a strange form of togetherness.
A Grecian terrace was where we last met
You talked then about Cyprus, I about distress.
I briefly thought: my brother knows me not one bit.
I’ve since forgotten what you said, searched for the relation
between things and thought: if he knows Cyprus
he’ll recognise me.
De roes van andere oorden
Penerbit: Uitgeverij P, kota Leuven, 2024
Photo penyair: Joost van Mourik
English translation: John Irons (Poetic Synapses # 21)
Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2
www.alberthagenaars.nl
Langganan:
Postingan (Atom)