Senin, 30 Desember 2019

PETER VAN DE GRAAF - Gerak gelombang




GERAK GELOMBANG

Melalui sungai kami mencari batu yang licin dan pipih.
“Dan yang ini, ayah?” Kamu menimbang dan mengira-ngira,
membaca air dengan satu mata yang hampir tertutup.
“Ini bisa, jagoanku”, kamu sembari mengangguk. “Ini bisa.”
Kamu lempar batu itu dan dia akan terpantul enam atau tujuh kali
di permukaan air sebelum dia tenggelam terkubur dalam sungai.
Kemarin, ketika kami mengucapkan perpisahan,
aku menimbang dan mengira-ngira kamu, tanpa sepengetahuanmu.
Kamu pergi, aku melihat bagaimana kamu meninggalkan jalan
setapak dari gelombang yang tak terhitung. Aku lama melihatmu
dengan satu mata yang hampir tertutup.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
30-12-2019








KRINGEN

Langs de beek zoeken we gladde, platte stenen.
“En deze, papa?” Je weegt en wikt. Leest het water
met één oog een beetje dicht. “Dit wordt ’m, jongen”,
knik je me toe. “Dit wordt ’m”. In een zijdelingse
scheervlucht laat je de steen wel zes of zeven keer op
het water ketsen voordat hij zich een zeemansgraf
delft in de beek.
Gisteren, bij het afscheid, woog en wikte ik je
-onmerkbaar. Toen je wegliep, zag ik hoe je een pad
van ontelbare kringen achterliet. Ik keek je lang na
met één oog een beetje dicht.



Daarzegger
Penerbit: ONZ Vormtaal, kota Bergen op Zoom, 2019
Photo penyair: © Albert Hagenaars
Photo sampul buku: Ria van de Graaf
Desain sampul buku: Ria van de Graaf





Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl



THEO MONKHORST - Seorang pelarian, masuk ke dalam rumahku




*

Seorang pelarian, masuk ke dalam rumahku
ceritakan kisahmu, duduklah di kursiku
makanlah rotiku dan minumlah airku
beristirahatlah antara dinding dari tubuhku,
tetapi jangan sentuh perkataanku
jangan datang dalam hatiku, aku tak memberi kehidupan,
aku hanya pemancing kata dalam sungai-sungai dari tragedi.
Jendela-jendela ini telah melihat generasi-generasi sebelum kamu,
air mengalir dalam selokan dari sejarah.
Jendela-jendela itu cerminmu.

Ketenangan dalam rumahku, aku ingin kamu punya pengharapan
yang aku tidak bisa memberikannya,
aku hanyalah pemancing
yang hanya bisa menangkapmu dalam kata-kata.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
30-12-2019








*

Vluchteling kom binnen in mijn huis
vertel mij uw verhaal, zit in mijn stoel
eet mijn brood en drink mijn water
rust tussen de muren van mijn lijf,
maar raak niet aan mijn woorden
betreed niet mijn hart, ik schenk geen leven,
ben slechts woordenvisser in rivieren van tragiek.
Deze ramen zagen generaties voor u, stromend
water door de goot van de geschiedenis.
Zij zijn uw spiegelbeeld.

Rust in mijn huis, ik wens u hoop
die ik niet geven kan,
ik ben niet meer dan visser
die u alleen in woorden vangen kan.



Huis huid
Penerbit: In de Knipscheer, kota Haarlem, 2019
Photo penyair: Piet Gispen, 2019
Gambar sampul buku: Didier van de Steene
Desain sampul buku: Anders Kilian





Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl



Selasa, 24 Desember 2019

CÉCILE EVERS - Berita cuaca




BERITA CUACA

cuaca mengetuk pintu
dan bertanya padaku
apa yang akan terjadi

aku menjawab:
menjadi sekali lagi,
cuaca seperti yang dulu

walaupun apa yang kumau,
tak mungkin,
kata cuaca itu

dan aku tak akan pernah
menjadi seperti yang dulu,
dikarenakan oleh dirimu



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
24-12-2019








WEERBERICHT

het weer klopte aan
en vroeg me
wat het worden zou

ik antwoordde:
word één keer weer
het weer van vroeger

al wilde ik,
het kan niet,
zei het weer

en dat ik nooit meer
het weer van vroeger
word, ligt aan jou



Verzen van de Veluwe
Penerbit: Bunner Boekerij, 2019
Photo penyair: © Cécile Evers (selfie), 2019





Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl



Jumat, 29 November 2019

ANTON KORTEWEG - Perjalanan di Midden-Delfland




PERJALANAN DI MIDDEN-DELFLAND

‘Pertanian adalah kesabaranku,
pertemanan adalah hidupku,
semua apa yang kumiliki,
adalah pemberian dari Tuhan’,
telah kubaca di daerah kota Abtswoude.

Aku mengangguk menyetujui
tetapi kemudian harus tetap berpikir
tentang masa lalu mesin pemotong rumput
dan suaranya yang tak teratur,
aneh jika kita tak mendengarnya lagi,
meskipun tidak di kawasan Abtswoude,
dan tentang suara lipatan yang terdengar
saat ketika terletak dalam gudang.

Kemudian tiba-tiba aku berpikir
betapa beruntungnya kehidupanku,
lepas dari mesin pemotong rumput itu:

Aku belum berumur tujuh puluh tahun
dan sekarang sudah punya cukup waktu
untuk masih bisa sedikit melakukan
hal yang terburuk setiap tahunnya.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
27-10-2019








WANDELING IN MIDDEN-DELFLAND

‘De landbouw is mijn lust,
de vriendschap is mijn leven,
alles wat ik bezit,
is mij door God gegeven’,
las ik in de buurt van Abtswoude.

Ik knikte instemmend maar
moest vervolgens toch denken
aan wijlen de grasmaaimachine
en zijn onregelmatig geneuzel,
dat je dat nergens meer hoort,
zelfs niet in de buurt van Abtswoude,
en aan de knik die hij maakte,
zette je hem in het schuurtje.

Wat later viel mij nog in
hoe goed ik het had getroffen,
die grasmaaier daargelaten:

nog niet eens zeventig
en nu al volop tijd
om wat ik nog een beetje kan
ieder jaar slechter te kunnen.



Nooit eens lekker nergens - Autotopische bloemlezing
Penerbit: Meulenhoff, Amsterdam, 2019
Photo penyair: © Albert Hagenaars, 2019
Desain sampul buku: Zeno





Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl



Rabu, 30 Oktober 2019

ALJA SPAAN - Masih ingatkah bagaimana




MASIH INGATKAH BAGAIMANA

Lagi aku telah bersimpuh di depannya dan lagi
dia bertanya-tanya apakah yang aku lakukan dan walaupun

dia tidak mau menolak, itu tak mungkin, dia telah menghilang
lewat pintu samping, dan masih terdengar suara langkahnya,

dan tetap hangat seperti biasanya, tangannya, yang tak hanya
membelai rambutku atau hanya sebentar menopang di pundakku

seperti tepukan yang tertangguhkan, jari-jarinya tak mengunci
di leherku tetapi hanya kekuatan gerakan pinggangnya,

wajah tidak lama lagi berkerinyit oleh rasa sakit yang tak begitu
aku mengerti atau bagaimana kematian dipadukan pada yang sama,

aku, disana, membungkuk, dia hanya berpikir pada bagaimana
dengan santun bisa menjelaskan keterlambatannya

pada seorang wanita yang kebetulan tak bisa lagi
lebar membuka mulutnya.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
30-10-2019








WEET JE NOG HOE

Opnieuw lag ik op mijn knieën en voor hem en weer
vroeg hij zich af wat ik deed en hoewel hij zich

niet zou verzetten, hoe kon hij ook, hij was verdwenen
door de zijdeur, voetstappen holden nog na,

en even warm was als altijd, zijn hand alleen niet door
mijn haren of even op de schouders als een

uitgestelde klop, zijn vinger niet hakend in mijn hals en
nergens meer de kracht dan uit zijn lendenen,

het gezicht niet langer de grimas van pijn die ik nooit zo
begreep of hoe dood aan hetzelfde gekoppeld werd,

ik, daar, zo nederig gebukt, dacht hij alleen aan hoe hij
met goed fatsoen zijn oponthoud zou

kunnen verklaren aan de eerste belanghebbende partij die
toevallig niet meer zo ver haar mond openen kon.



Tegen het vergeten en voor de behoedzaamheid
Penerbit: In de Knipscheer, kota Haarlem, 2018
Photo penyair: Wouter van der Hoeven
Photo sampul buku: Alja Spaan
Desain sampul buku: Anders Kilian




Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl



Rabu, 09 Oktober 2019

ANNE VEGTER - MH17




MH17

Dua puluh kali telah menyaksikan berita dan masih
tetap nyata: begitu saja terbang dalam jaring peperangan dari pihak lain.

Adakah dalam bahasa Rusia kata-kata kesalahan,
kata-kata ampun, namakan kata yang tidak ditolerir oleh kekuasaan.

kesakitan seperti itu tak bisa terkatakan.

Dua puluh kali telah menyaksikan berita dan apa yang terjadi tetap
pembunuhan. Kita mencari jaringan dari cerita ini yang tiba-tiba terhenti.

Kita menemukan kata, who cares apakah itu ada atau tidak. Kesedihan dunia.



(17 Juli 2014. Setelah jatuh tertembak MH17 di Ukraine.)



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
08-10-2019








MH17

Twintig keer naar het journaal gekeken en het is nog steeds
waar: zomaar in het web gevlogen van de oorlog van anderen.

Bestaat er in het Russisch ook een woord voor schuld,
woord voor genade, noem het woord dat macht niet duldt:

voor zulke pijn heb je niet eens een woord.

Twintig keer naar het journaal gekeken en het is nog steeds
moord. Je zoekt de weefsels van dit abrupt verhaal. Je vindt

het woord, who cares of het bestaat of niet. Wereldverdriet.



(17 juli 2014. Na het neerhalen van de MH17 in Oekraïne.)



Wat helpt is een wonder
Penerbit: Querido, Amsterdam-Antwerpen, 2017
Photo penyair: Jacqueline de Haas
Desain sampul buku: Brigitte Slangen
Photo sampul buku: Suzanne Arts




Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl



Rabu, 25 September 2019

PAUL RODENKO - Bom-bom




BOM-BOM

Kota sunyi.
Jalan-jalan
melebar.
Kangguru-kangguru melihat melewati celah jendela.
Seorang perempuan lewat.
Tergesa-gesa gema memungut
suara langkahnya.

Kota sunyi.
Kucing kaku menggelinding dari ambang jendela.
Cahaya telah berpindah seperti beton blok.
Tanpa suara tiga empat bom terjatuh di lapangan
dan tiga empat rumah perlahan mengibarkan
bandera merah mereka.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
24-09-2019








BOMMEN

De stad is stil.
De straten
hebben zich verbreed.
Kangeroes kijken door de venstergaten.
Een vrouw passeert.
De echo roept gehaast
haar stappen op.

De stad is stil.
Een kat rolt stijf van het kozijn.
Het licht is als een blok verplaatst.
Geruisloos vallen drie vier bommen op het plein
en drie vier huizen hijsen traag
hun rode vlag.



Gedichten
Penerbit: U.M. Holland, Amsterdam, 1951
Photo penyair: ?




Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Rabu, 04 September 2019

JIT NARAIN - di matamu sendiri aku melihatmu telanjang





*

di matamu sendiri aku melihatmu telanjang.
waktu itu kamu melepaskan lenganmu untukku.
tanganmu mencerminkan cinta,
jari-jarimu mengusap materi dari kemilau.

kamu telah melepaskan kepalamu untukku.
matamu berkilau oleh karena sinar yang meredup
lenganmu merangkulku dan aku menjadi tampak.
ketika itu jari-jarimu mengikatku dengan cahaya-cahaya.

kamu telah melepaskan kakimu untukku.
ketika itu aku menbungkuk untuk menyentuhnya.
cahaya-cahaya meredup, hanya penopang tersisa untukku.
tempat yang nyaman untuk mengenang kata-kata.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
03-09-2019







*

ik zag jou naakt in jouw eigen ogen.
toen legde je je armen af voor mij.
je handen spiegelden liefde,
je vingers streken de stof af van de glans.

je legde je hoofd af voor mij.
je ogen schitterden van het ingehouden licht
je armen omsloten me en ik werd zichtbaar.
toen knoopten je vingers mij vast aan de stralen.

je legde je voeten af voor mij.
toen boog ik me om ze aan te raken.
de stralen braken, een voetstuk restte mij.
de gerieflijkste plek om me de woorden te herinneren.






Di bahasa Sarnámi:


*

nang-dhirang toheṉ tohár ankhiye meṉ dekhli.
apan bhujá tab tu utár dele rahe hamár khát.
háth se tohár mohabbat ke camatkár lapkat rahá,
anguṟyan tohár camak-damak parse dhúr poche lagleṉ.

apan sar tu utár dele rahe hamár khát.
aṉkhiyan tohár jagmagaile dabáwal jotiyan ke kiranwan se bar
akwár bhujá tohár pakaṟ leis hamke aur bhaili ham dekháimán.
gaṯhiyái deis tab tohár anguṟiyan kiranwan meṉ hame.

goṟ apan utár ke dhar dele rahe tu hamár khát.
chuwe khátir turant ham nihur gaili oke.
ṯuṯ gail kiranwan bacal cauki kháli hamke.
sab se anand sthán hai i sabdwan ke yád meṉ gohráwe ke.



Waar ben je daar / Báṯe huwáṉ tu kaháṉ
Penerbit: In de Knipscheer, kota Haarlem, 2019
Photo-photo penyair: © Michiel van Kempen
Desain sampul buku: Anders Kilian




Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Senin, 03 Juni 2019

BERT BEVERS - Penyair berpikir





PENYAIR BERPIKIR

Dalam dirinya dia merasa beberapa kata-kata mendidih
dalam petang. Siapa yang tidak pernah berdosa

dengan sinar matahari? Dia tahu: disini aku pernah.
Papan nama baru terpajang di tiang lentera.

Seorang laki-laki lewat dengan gerobak sorong.
Seorang perempuan meletakan belanjaan ke dalam mobilnya.

Seorang anak menjilati es krim. Rumah yang sedang
dibangun akan terjual dalam waktu delapan tahun

dan tiga bulan. Dia tahu. Dia keluar dari waktu.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
02-06-2019








DE DICHTER PEINST

Hij voelt een handvol woorden in zich zieden
in de avondstond. Wie heeft ooit gezondigd

tegen zonlicht? Hij weet: hier was ik eerder.
Er wordt een nieuw straatnaambordje op

een lantaarnpaal geschroefd. Een man passeert
met een kruiwagen. Een vrouw laadt boodschappen

in. Een kind sabbelt aan een ijsje. Het huis dat
gebouwd wordt zal over acht jaar en drie maanden

worden verkocht. Hij weet het. Hij verlaat de tijd.



Nederzettingen
Penerbit: Kleinood & Grootzeer, kota Bergen op Zoom, 2018
Photo penyair: © Albert Hagenaars
Desain sampul buku: Gerrit Westerveld




Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


KAREL WASCH - Menari di malam hari





MENARI DI MALAM HARI
(seperti semuanya)

Kemudian hanya terbantu malam gulita
tanpa siluet, yang di dalamnya
bisa menari menembus
lubangnya waktu, kamu harus
bergerak menembus air,
seperti di kampung tua
dengan dokter yang berjas putih
di depan pintu masuk. Kabut
menggigit dan menangis dan bergeser
sejenak karena nyala lampu mobil
dan pulau batu jelas terlihat. Kamu meraba
botol air yang hilang. Hawa dingin menyusup
celah celah karet pintu mobil.
Nyaris terjadi aborsi, yang karena
kesalahanmu, seperti semuanya.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
02-06-2019








DANSEN IN DE NACHT
(zoals alles)

Dan helpt alleen nog de contourloze
zwarte nacht, waarin je
dansen kunt door
een tijdsgat, je moet
bewegen door water,
zoals in het oude dorp
met een arts in witte jas
in de deuropening. De bijtende,
huilende nevel wijkt even voor
de koplampen en het rotseiland
is zichtbaar. Jij tast naar de verdwenen
fles mineraalwater. Kou dringt door
het rubber van de portieren.
Vlak voor de abortus, die jouw schuld
zou zijn, zoals alles.



Het geluid van denken
Penerbit: In de Knipscheer, kota Haarlem, 2019
Photo penyair: Jean Moulin
Desain cover: Jona Rotting




Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Selasa, 07 Mei 2019

ADRIAAN DE ROOVER - Penyair tua





PENYAIR TUA

Aku akan merebahkan namanya
ke dalam kamus jepang
begitu indah sehingga tak terbaca
aku akan membaca tulisan indah
yang panas dingin dalam mata putihnya
aku akan membawa nafasku
ke mulut
dari anggreknya yang liar
dan mengisi otaknya yang lembut
dengan es yang terbakar
aku akan membius kesadarannya
dan perlahan-lahan menjadi tuhannya
sampai hanya keengganan tetap

dan juga tubuh telah membatu
yang di dalamnya penyair tua menangis



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
06-05-2019








DE OUDE DICHTER

ik zal haar naam te slapen leggen
in een japans woordenboek
onleesbaar mooi
het koortsige schoonschrift lezen
in het wit van haar ogen
ik zal mijn adem dragen
naar de mond
van haar wilde orchideeën
en haar weke hersenen vullen
met brandend ijs
ik zal haar geweten verdoven
en tergend traag haar god worden
tot enkel nog de weerzin blijft

en het versteende lichaam
waarin de oude dichter schreit



Gedichten 1953-1998
Penerbit: Demian, Antwerpen, Belgia, 1998
Photo penyair: belum ada nama
Photo sampul buku: Frank Philippi




Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


ELS DE GROEN - Hukum-hukum





HUKUM-HUKUM

Orang-orang asing menjadi kenalan
orang-orang terkenal menjadi teman
tetapi hukum-hukum tetap hukum

Teman-teman disangkal
orang-orang asing disingkirkan
hukum-hukum dipatuhi

Menteri-menteri menjadi petugas keamanan
petugas-petugas keamanan menjadi mesin-mesin
tetapi manusia tetap manusia

Teman-teman menjadi terhargai
alat perangkat terganti
hukum-hukum terlanggar



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
05-05-2019








WETMATIGHEDEN

Vreemdelingen worden bekenden
bekenden worden vrienden
maar wetten blijven wetten

Vrienden worden geloochend
vreemdelingen verwijderd
wetten nageleefd

Ministers worden dienders
dienders worden machines
naar mensen blijven mensen

Vrienden worden gekoesterd
apparaten vervangen
wetten overtreden



Wakker vallen
Penerbit: In de Knipscheer, kota Haarlem, 2018
Photo penyair: Henk de Groen
Desain sampul buku: Gert-Jan van der Steen




Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Rabu, 17 April 2019

CATHARINA BOER - Rumah orang tua





RUMAH ORANG TUA

Sementara cahaya condong, aroma dari mawar,
rumput, rumah perlahan telah menghilang.
Dari jendela-jendela yang hampir tertidur, waktu menyelinap
datang mendekat. Aku merencanakan kalimat-kalimat,

mencoba untuk menetap. Di kejauhan sonata
muncul dari dinding, nada-nada meninggi,
menembus dedaunan dari pepohonan
yang berakar sangat dalam, dan senyap lagi.

Musim panas sempurna, bumi telah berhenti bernafas,
terlalu lembut untuk kata-kata saat itu
yang disitu perlahan-lahan lenyap untuk selamanya.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
15-04-2019








OUDERLIJK HUIS

Bij kanteling van licht, geur van rozen,
gras, leek het huis al weg te zweven.
Uit ramen, tegen slapen aan,
sloop tijd naderbij. Zon ik op zinnen,

poging tot blijven. Ontsprong
van ver een sonate uit de stenen,
stegen tonen door blad van diep
gegronde bomen en stierven weer weg.

De zomer was totaal, aarde uitgeademd,
te teer voor woorden het moment
dat daar verloren ging.



Voltooid landschap
Penerbit: Demer Press, kota Leusden, 2019
Photo penyair: Albert Hagenaars
Photo sampul buku: Albert Baggermans
Desain sampul buku: Hannie Rouweler




Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Minggu, 17 Maret 2019

KARIN LACHMISING - Keputusan yang terakhir





KEPUTUSAN YANG TERAKHIR

Sekitar tubuh
berdetak
sebuah bom
denyut jantung
yang dia tak mau mendengar
pakaian menutup
tubuhnya
yang hampir hancur

Dia tak tahu
kenapa dia berpikir
orang-orang tak sepantasnya
terlihat
stasiun, jalan,
rumah makan
seharusnya berada di sana
orang-orang
atau stasiun
atau sebuah rumah makan

Dari kejauhan
datang seorang anak berjalan
yang tidak boleh bersapa.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
17-03-2019








DE LAATSTE BESLISSING

Rondom het lichaam
tikt
een bom
de slag van
het hart
dat hij niet wil horen
zijn kleding bedekt
het lichaam
dat er bijna niet meer is

Hij weet niet
waarom hij denkt
de mensen hoort hij
niet te zien
het station de straat
het restaurant
ze moeten er wel zijn
de mensen
of het station
of een restaurant

In de verte komt
een kind aangelopen
dat niet mag groeten.



Zeven rivieren ver
In de Knipscheer, kota Haarlem, 2019
Photo penyair: Raul Neijhorst
Gambar sampul buku: Dhiradj Ramsamoedj - "Reflection of the Truth"
Desain sampul buku: Anders Kilian




Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Selasa, 26 Februari 2019

ARJEN SEVENSTER - Budha





BUDHA

Budha telah datang untuk menetap
dalam rumah kita: pahatan kayu, Buddha sendiri.
Dia duduk di atas meja rias dan terdiam;
dia tidak ikut makan bersama kita, namun hidup

dari perhatian yang kita selalu beri.
Pada waktu kita pergi, dia membebaskan
kamar dari keilusian, dari kata-kata
yang kita lupa dalam ketergesaan.

Seperti tak bergerak, tapi itu tak nyata:
semalam terdengar olehku dia berbicara
dengan Budha-Budha yang lain

dan aku mengira dia, jika kita
ke sekolah atau ke tempat kerja,
meluruskan lutut dan bernafas.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
25-02-2019







BOEDDHA

De Boeddha heeft zijn intrek
in ons huis genomen: een houten beeld,
de Boeddha zelf. Hij zit op het dressoir
en zwijgt; hij eet niet mee, maar leeft

van wat wij hem aan aandacht geven.
Als wij vertrokken zijn, maakt hij
de kamer van illusies vrij,
van woorden die wij in de haast vergaten.

Hij lijkt niet te bewegen, maar dat
is schijn: vannacht heb ik hem nog
met andere Boeddha’s horen praten

en ik vermoed, dat hij, als wij
naar school of werk vertrokken zijn,
zijn benen strekt en ademhaalt.



Bloemen in de regen
Penerbit: In de Knipscheer, kota Haarlem, 2019
Photo penyair: Selfie
Desain sampul buku: Anders Kilian
Gambar sampul buku: Martine Meijer



Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Senin, 18 Februari 2019

RUBEN VAN ROMPAEY - Waktu + Esensi





WAKTU

Seandainya aku bisa menangkapmu
akan aku taruh kamu ke dalam gelas
tetapi kaca yang tembus pandang
dan degitulah Waktu



ESENSI

Keinginan
yang bisa di raih
tetapi tak di angan
dimana harusnya lebih matang
dan yang tak pernah tercipta



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
18-02-2019







TIJD

Als ik je kon vangen
deed ik je in een glas
maar glas is doorzichtig
en zo is de Tijd



ESSENTIE

Zin
valt te grijpen
maar niet in de geest
waar zij nog moet rijpen
en nooit is geweest



Houdbare Oevers
Penerbit: WEL, kota Bergen op Zoom, 2018
Photo penyair: © Albert Hagenaars
Desain sampul buku: Albert Hagenaars
Gambar sampul buku: Gido Hommes



Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Kamis, 07 Februari 2019

PHILIP HOORNE - Jilat saya mama





JILAT SAYA MAMA

Saya terlahir terlalu awal
ibuku hampir tak ada waktu untuk mengajariku menangis

selamat tinggal mama ucapanku pada suatu hari
selamat tinggal mama aku terbang

sementara aku terbang kulihat menggelepak celana pendekku
dan sampai kami terkoyak dan akhirnya rusak

dengan telanjang aku terus terbang sampai warna surga
memudar dalam kecantikan yang tak berpesona

dimanakah kamu mama aku berbisik
kapan kamu menjilat mataku yang basah



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
03-02-2019







LIK MIJ MAMA

Ik ben voorbarig geboren
mijn moeder nam amper de tijd om mij het huilen te leren

vaarwel mama riep ik op een dag
vaarwel mama ik vlieg

al vliegende zag ik hoe mijn korte broek en ik flapperden
in de wind tot we rafelden en uiteindelijk scheurden

bloot vloog ik verder tot de hemel verkleurde
in een schoonheid die mij amper kon bekoren

waar ben je mama vezelde ik
wanneer lik je het vocht in mijn ogen



Het dikke meisje en de ziener
Penerbit: In de Knipscheer, kota Haarlem, 2019
Photo penyair: Selfie
Desain sampul buku: Kilian Anders
Gambar sampul buku: Peter Paul Rubens



Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Senin, 21 Januari 2019

RICHARD FOQUÉ - Kamu duduk di meja bundar





*

kamu duduk di meja bundar
dengan mulut kehijauan
dan jari-jari yang membuat bayangan
yang merasakan kehampaan

kamu meminta untuk membakar
tanda baru di kulitmu
untuk ditiup kata-kata baru
ke dalam mulutmu
untuk menterjemahkan diriku
ke bahasa yang tak terkenal

begitulah kamu duduk di meja bundar
dan meminta stigma yang abadi
dari gambaranku yang lain



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
20-01-2019







*

je zit rond de tafel
met de groene spreekmond
en de schaduwvingers
die de ruimte voelen

je vraagt nieuwe tekens
in je huid te branden
de nieuwe woorden
in jouw mond te blazen
mijzelf te vertalen
in een onbekende taal

zo zit jij rond de tafel
en vraagt het eeuwig stigma
van mijn ander beeld



De dieren komen
Penerbit: De bladen voor de poëzie, kota Lier, 1969
Photo penyair: © Albert Hagenaars, 2012
Desain sampul buku: François Mampaey



Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl