Puisi Belanda di Bahasa Indonesia (262) - Dutch poetry in Indonesian language (262 poems) - Nederlandse poëzie in het Indonesisch
Selasa, 11 Maret 2025
KAREL WASCH - Tiba-tiba
TIBA-TIBA
Tiba-tiba aku tak tahu
lagi bagaimana caraku menulis
kata-kata.
Bunyinya masih
utuh dan berakhir
bagaimana bunyi seharusnya diucapkan,
sebaiknya dinyanyikan
atau diterjemahkan kembali dengan lembut
oleh suara anak dan
tak terhalang oleh
makna, seekor ikan palsu.
Dan di atas ranjang kematianmu
kau perlahan menggerakkan bibirmu
dan suara itu telah
menghilang:
Apa
yang menggantikannya?
Kematian yang mengambang.
waktu itu di sertai tatapan mata
yang layu sebelum aku
menutupkan matamu dan
tak ada yang perlu dikatakan lagi,
akhirnya suasana disana
tenang dan damai
ataukah itu kematian
yang mengambang?
Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
10-03-2025
OPEENS
Opeens weet ik niet
meer hoe ik woorden
schrijf.
De klanken zijn nog
ongeschonden en monden
uit in hoe een klank moet
zijn, gesproken liefst
gezongen of zacht hertaald
door kinderstem en
niet gehinderd door
betekenis, een valse vis.
En op je sterfbed bewoog
je traag je lippen en
was de klank ook
al geweken:
Wat kwam er voor
in de plaats?
Een uitgebreide dood
toen vergezeld van
gebroken blik voor ik
je ogen sloot en
niets te zeggen nodig bleek,
het was daar eindelijk
stil en vredig
of was het uitgebreide
dood?
Tegelijkertijd
Penerbit: In de Knipscheer, Haarlem, 2024
Photo penyair: Jean Moulin
Gambar sampul buku: Margriet van Hees
Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2
www.alberthagenaars.nl
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar