Minggu, 29 November 2020

MARLEEN DE CRÉE - Ketiduran

























KETIDURAN

ketika aku tiba, aku tak ada di lain tempat.
tak ada seseorang, tak seorangpun berkata sesuatu.
aku tak dikenal, tak diharapkan.
aku bukanlah sesuatu, bayangan di jalan.

tak ada pergerakan, terik panas yang tak diharapkan.
sebenarnya apa yang mau kukatakan, lihat
telah lenyap di kabut. kebisuan menetes
seperti lemak dalam kerongkongan. menggagap

seperti anak terlantar di lapangan yang direkayasa,
bersandar padaku layaknya saling mengenal.
kami telah mendengar nafas sengal anjing-anjing

itu anjing-anjing malam.
ketika aku tahu aku telah ketiduran, bermimpi
mungkin mimpi sepenggal dari keabadian.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
29-11-2020



























SLAAP

toen ik aankwam, kwam ik nergens aan.
er was niemand, niemand zei iets.
ik werd niet herkend, niet verwacht.
ik was niets, een schaduw op de weg.

stilstand, hitte, nergens op bedacht.
wat ik had willen zeggen, willen zien
was al in nevel opgelost. zwijgen
druppelde vettig in de keel. stotterde

als een verlaten kind op een denkbeeldig
plein, leunde tegen me aan alsof
we oude bekenden. we hoorden honden

hijgen, de honden van de nacht.
toen wist ik dat dit slaap was, droom
een stukje eeuwigheid misschien.



Toen gisteren nog vandaag was
Penerbit: Uitgeverij P, kota Leuven, 2020
Photo penyair: Albert Hagenaars
Photo sampul buku: Jean de Crée
Desain sampul buku: Uitgeverij P



Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl





Jumat, 06 November 2020

MICHIEL VAN KEMPEN - Transmigrasi

























TRANSMIGRASI

Perahu sampan bergoyang lebih kuat
pada saat aku seperti dewa muda menaiki
batang pohon yang berlubang ini
Tetapi ketika aku duduk akhirnya
dia begitu stabil aku seperti tong dengan disel
Ujung haluan menyibak air dan membuka
alang-alang dari tiga puluh tahun yang lalu
Begitu muda gadis itu melambaikan tangannya
padaku dia tak membiarkan roknya
untuk menutupi pahanya
Hitam ya dia memanggilku
dia masih berbau tanah
matanya tak mengenal sejarah
Sepuluh meter dan mungkin sebanyak
tahun itu kita berjarak
di antaranya ada pembatas kuat
Dia memperlihatkan sesuatu yang merah jambu
dalam ketertawaannya dan menunggu
Aku tetap menjaganya
bahasa yang dia tak pernah bisa raba
Di luar waktu dan warna saat ini
yang tak pernah bertahan lama
Kemudian dia mendayung pergi
dan aku menjadi tua dan tahu
itu tak akan pernah begitu terpikat.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
06-11-2020



























TRANSMIGRATIE

De korjaal schommelt harder
dan toen ik als jonge god
in deze holle boomstam stapte
Maar eenmaal gezeten
weet ik hem toch zo stabiel
dat ik een vat met diesel was
De boek scheurt scherp het water
en opent riet van dertig jaar terug
Hoe jong is zij die naar mij wuift
geen moeite doet haar rokje
wat dan ook van dijen te bedekken
Zwart roept zij mij
zij ruikt naar aarde op het water
haar ogen kennen geen geschiedenis
Tien meter scheiden ons en
evenzoveel jaar misschien
daar ergens loopt een harde lijn
Zij lacht wat rozigs bloot en wacht
Ik waak hierover in de tijd
een taal die zij nooit kan tasten
Buiten tijd en kleur het nu
dat nooit lang duren kan
Dan peddelt zij heen
en word ik oud en weet
dat ’t zo geladen nooit meer zal zijn.



Het eiland en andere gedichten
Penerbit: In de Knipscheer, kota Haarlem, 2020
Photo penyair: Bob Bronshoff
Photo sampul buku: 'Sancta mater nostra', Nicolaas Porter
Desain sampul buku: Anders Kilian



Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl