Selasa, 26 Februari 2019

ARJEN SEVENSTER - Budha





BUDHA

Budha telah datang untuk menetap
dalam rumah kita: pahatan kayu, Buddha sendiri.
Dia duduk di atas meja rias dan terdiam;
dia tidak ikut makan bersama kita, namun hidup

dari perhatian yang kita selalu beri.
Pada waktu kita pergi, dia membebaskan
kamar dari keilusian, dari kata-kata
yang kita lupa dalam ketergesaan.

Seperti tak bergerak, tapi itu tak nyata:
semalam terdengar olehku dia berbicara
dengan Budha-Budha yang lain

dan aku mengira dia, jika kita
ke sekolah atau ke tempat kerja,
meluruskan lutut dan bernafas.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
25-02-2019







BOEDDHA

De Boeddha heeft zijn intrek
in ons huis genomen: een houten beeld,
de Boeddha zelf. Hij zit op het dressoir
en zwijgt; hij eet niet mee, maar leeft

van wat wij hem aan aandacht geven.
Als wij vertrokken zijn, maakt hij
de kamer van illusies vrij,
van woorden die wij in de haast vergaten.

Hij lijkt niet te bewegen, maar dat
is schijn: vannacht heb ik hem nog
met andere Boeddha’s horen praten

en ik vermoed, dat hij, als wij
naar school of werk vertrokken zijn,
zijn benen strekt en ademhaalt.



Bloemen in de regen
Penerbit: In de Knipscheer, kota Haarlem, 2019
Photo penyair: Selfie
Desain sampul buku: Anders Kilian
Gambar sampul buku: Martine Meijer



Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Senin, 18 Februari 2019

RUBEN VAN ROMPAEY - Waktu + Esensi





WAKTU

Seandainya aku bisa menangkapmu
akan aku taruh kamu ke dalam gelas
tetapi kaca yang tembus pandang
dan degitulah Waktu



ESENSI

Keinginan
yang bisa di raih
tetapi tak di angan
dimana harusnya lebih matang
dan yang tak pernah tercipta



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
18-02-2019







TIJD

Als ik je kon vangen
deed ik je in een glas
maar glas is doorzichtig
en zo is de Tijd



ESSENTIE

Zin
valt te grijpen
maar niet in de geest
waar zij nog moet rijpen
en nooit is geweest



Houdbare Oevers
Penerbit: WEL, kota Bergen op Zoom, 2018
Photo penyair: © Albert Hagenaars
Desain sampul buku: Albert Hagenaars
Gambar sampul buku: Gido Hommes



Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Kamis, 07 Februari 2019

PHILIP HOORNE - Jilat saya mama





JILAT SAYA MAMA

Saya terlahir terlalu awal
ibuku hampir tak ada waktu untuk mengajariku menangis

selamat tinggal mama ucapanku pada suatu hari
selamat tinggal mama aku terbang

sementara aku terbang kulihat menggelepak celana pendekku
dan sampai kami terkoyak dan akhirnya rusak

dengan telanjang aku terus terbang sampai warna surga
memudar dalam kecantikan yang tak berpesona

dimanakah kamu mama aku berbisik
kapan kamu menjilat mataku yang basah



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
03-02-2019







LIK MIJ MAMA

Ik ben voorbarig geboren
mijn moeder nam amper de tijd om mij het huilen te leren

vaarwel mama riep ik op een dag
vaarwel mama ik vlieg

al vliegende zag ik hoe mijn korte broek en ik flapperden
in de wind tot we rafelden en uiteindelijk scheurden

bloot vloog ik verder tot de hemel verkleurde
in een schoonheid die mij amper kon bekoren

waar ben je mama vezelde ik
wanneer lik je het vocht in mijn ogen



Het dikke meisje en de ziener
Penerbit: In de Knipscheer, kota Haarlem, 2019
Photo penyair: Selfie
Desain sampul buku: Kilian Anders
Gambar sampul buku: Peter Paul Rubens



Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl