Kamis, 27 Februari 2025

FRANS BUDÉ - Persemayaman Jalan Tongeren, Maastricht























PERSEMAYAMAN JALAN TONGEREN, MAASTRICHT

Siapa lagi selain ayahku yang berjalan melewati
makamnya tanpa bayangan? Baru terbangun
ia memperhatikan burung-burung yang berkicau, mengikuti
penerbangan mereka hingga ke ujung pengelihatan. Tatapan
matanya itu, semua kesunyian lenyap, dia berjalan menuju
arah yang ingin ditujunya. Dan berhenti sejenak.

secara tak terduga menghadapi sejumlah pertanyaan,
menimbang-nimbang dekat pohon itu, yang seharusnya ada,
dan selalu memberinya jawaban. Bahwa dia sudah tak ada lagi

dia tak bisa mengerti. Dan dia berbicara kepadaku -kapan
dan bagaimana, dan apa gunanya membawanya lagi,
membiarkan serbuk gergaji itu begitu saja, dan terus
berjalan menuju ke kosongan yang tak dapat diterima.

Dan aku bersamanya, tak bersuara, dia dengan pergerakan
terakhirnya, entah ke mana perginya dan akan menjelma menjadi apa.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
20-02-2025



























BEGRAAFPLAATS TONGERSEWEG, MAASTRICHT

Wie anders dan mijn vader loopt daar
zonder schaduw aan zijn graf voorbij? Pas ontwaakt
kijkt hij de kwinkelerende vogels na, volgt hun vlucht
tot aan de uiterste rand van het zien. Die blik
in zijn ogen, alle stilte uit hem vandaan, slaat hij
de richting in die hij wil gaan. En stopt heel even,

stuit onverwacht op een aantal vragen, wikt en weegt
bij die ene boom die daar zou moeten staan,
hem steevast een antwoord gaf. Dat hij er niet meer is,

kan hij niet bevatten. En hij spreekt mij aan – wanneer
en hoe, en welke zin hem weg te halen, het zaagsel
onverbiddelijk aan zichzelf over te laten, en verder
te lopen in een leegte die niet aanvaardbaar is.

En ik met hem mee, stemloos, hij vol gebaren,
al komend en gaand naar ik weet niet waar.





Te midden van alles
Penerbit: Meulenhoff, Amsterdam, 2024
Photo penyair: Riet Dolders
Desain sampul buku: Pinta Grafische Producties






Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2

www.alberthagenaars.nl



Tidak ada komentar:

Posting Komentar