Jumat, 26 Februari 2016

FRANK POLLET - Tuhan





TUHAN

Beri saya Tuhan, nama yang lihai berbicara,
Yang menyembuhkan luka parah di kepalaku
Dan membuatku lupa, seperti pelarian di tubuh
Yang tak seimbang apa yang telah berada dalam urat nadi
Dan apa yang tertinggal, pecahan dari pesta.

Yang menjalar dalam darahku dan tahu jawaban
Dari semua pertanyaan, yang meskipun api yang akan
Membakar kita, tersimpan untuk lain waktu, saat daging kita
Perlahan menjadi kertas menguning, gigi kita menjadi buas
Dan tubuh kita tak berarti. Walaupun tak layak untuk cinta.

Sebab, samaranku sekarang, hampir tanpa sedih
Dan pelanggaran, nyatanya aku berjalan bersamaMu
Di bawah langit-langit dengan nama Bahagia.
Kerinduan yang terawetkan terlihat indah hanya
Dari kejauhan. Seperti jarum yang samar

Yang perlahan-lahan menghilang dalam tubuh.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
24-02-2016







EEN GOD

Geef mij een God, een welbespraakte naam
Die de hardste wonden van mijn hoofd geneest
En mij voortvluchtig in een wankel lichaam
Doet vergeten wat er in mijn aders is geweest
En wat er blijft, de scherven van een feest.

Die in mijn bloed kruipt en op alle vragen
Antwoord weet, die zelfs het vuur dat ons zal branden
Voor een andere tijd bewaart, wanneer ons trage
Vlees vergeeld papier wordt, onze tanden
Vals en onze lijven zinloos. Zelfs voor liefde ongeschikt.

Want nu gekamoefleerd en bijna vrij
Van zonde en verdriet ben ik toch blijkbaar
Pijnloos met u samen wandelend in Galerij
Geluk. Het opgezet verlangen lijkt
Nog enkel vanop afstand mooi. Zoals de vage naald

Die langzaam in het lichaam glijdt.



Waterland
Penerbit: Poëziestichting Vers, Sinaai, 1980
Photo penyair: Albert Hagenaars
Desain sampul buku: Frank Pollet




www.alberthagenaars.nl



Tidak ada komentar:

Posting Komentar