Minggu, 28 Oktober 2018

MARIJKE HANEGRAAF - Pemberhentian sementara di Singapura





PEMBERHENTIAN SEMENTARA DI SINGAPURA

Jam-jam tenang disaat keterburuan belum kembali.
Penumpang yang sementara tak bisa berlanjut, menatap

lewat ikan-ikan yang lelah dalam titik kematian dari pergerakan.
Di atas karpet yang halus terdorong bakat untuk menunggu.

Kesejukan menembus hawa dari luar yang tak aku kenal
hangat dan lembab seperti dalam organ ususku.

Aneh tersesat dalam tubuh
yang membawa pasport dengan informasiku.

Dalam peregangan waktu roti kumakan, botol
kuisi; aku hidup dalam isyaratku.

Samar-samar masih sukacita. Aku telah
di negeri dengan pepohonan dengan bunga merah.



Terjemahan: © Siti Wahyuningsih dan Albert Hagenaars
28-10-2018







TUSSENLANDING IN SINGAPORE

De kalme uren als haast nog niet terugkeert.
Tot stilstand geraakte reizigers starend langs

lome vissen in het dode punt van een beweging.
Over zacht tapijt rol ik mijn talent van wachten.

Door het koele zweemt een buiten dat ik niet ken
warm en vochtig als in mijn organen.

Het is vreemd te dwalen in een lichaam
dat een paspoort draagt met mijn gegevens.

In uitgerekte tijd eet ik een boterham, vul
mijn drinkflesje; ik leef in mijn gebaren.

Vaag nog de vreugde. Ik was
in een land met aan de bomen rode bloemen.



Ergens slapen de anderen
Penerbit: De Arbeiderspers, Amsterdam, 2016
Photo penyair: © Marjolijn Irik
Desain sampul buku: Steven van der Gaauw



Kunjungi juga:
Frozen Poets - Patung-patung, kuburan dan jejak lain dari penyair2


www.alberthagenaars.nl


Tidak ada komentar:

Posting Komentar